What we do everyday, is either making us, or breaking us.
(John Maxwell)
Hanya hari ini yang kita punya! Sudah terlambat untuk berfokus pada hari kemarin, dan kita tidak dapat bergantung pada hari esok yang belum pasti. Oleh karena itu, hari ini sangat berarti!
Kadang kita terlalu membesar-besarkan hari kemarin. “Dulu, saya mudah sekali dapat klien. Dulu, uang seperti datang sendiri. Dulu orang kagum sama saya. Dulu saya jualan sangat gampang. Dulu teknologi belum serumit ini. Dulu persaingan gak seketat sekarang.” Atau jenis lain yang menyalahkan masa lalu, “Dulu orang tuaku gak sekolahin aku keluar negri. Dulu aku gak dimodalin. Dulu papa lebih sayang sama adikku.”
Dulu, dulu, dulu… STOP!!! – Hari kemarin sudah usai semalam!
Kadang kita terlalu tinggi menilai hari esok. William Allen White (Pulitzer Award Winner) pernah berkata demikian, “Kebanyakan orang gagal menjalani hari ini. Mereka menghabiskan waktu menggapai masa depan. Mereka melepaskan apa yang sudah digenggam hari ini hanya karena terpesona pada masa depan… dan hal pertama berikutnya yang mereka sadari adalah masa depan telah berubah menjadi masa lalu.”
THE LIFEBUILDER’S CREED
Hari ini, hari terpenting dalam hidupku.
Hari kemarin bersama kesuksesan dan kemenangan,
perjuangan dan kegagalan
sudah pergi selamanya.
Yang lalu biarlah berlalu.
Selesai.
Usai.
Aku tak bisa mengulanginya.
Aku tak bisa memutar waktu untuk mengubahnya.
Namun, aku akan memetik pelajaran dan memperbaiki hidupku hari ini.
Hari ini. Saat ini. DETIK INI.
Itu berkat Tuhan bagiku dan hanya itulah milikku.
Hari esok bersama kegembiraan dan kesedihannya,
keberhasilan dan kesulitan belum tiba.
Sungguh, hari esok belum tentu datang.
Karenanya, aku tak akan mencemaskan hari esok.
Hari ini sudah Tuhan percayakan padaku.
Hanya itu yang kupunya.
Aku akan memberi yang terbaik.
Aku akan memperlihatkan yang terbaik..
karakter, bakat, dan kemampuanku,
kepada keluarga dan teman, klien dan rekan sejawat.
Aku akan menetapkan segala hal yang paling penting dilakukan hari ini,
Dan semua itu akan kulakukan hingga selesai.
Dan ketika hari ini berlalu…
Aku akan pus mengenang semuanya,
semua yang sudah kucapai.
Lantas, setelah itu semua, barulah aku merencanakan hari esok.
Bertekad lebih baik ketimbang Hari Ini, dengan pertolongan Tuhan.
Lalu, aku pun tertidur nyenyak… pulas.
(Dale Witherington)
