Mengenal Teori Kepemimpinan Situasional Beserta Contohnya

teori kepemimpinan

Tahukah Anda bahwa setiap orang sebenarnya mempunyai kesempatan untuk menjadi seorang pemimpin yang mampu menjalankan suatu kepemimpinan? Karena setiap orang dilahirkan secara beragam, maka gaya kepemimpinannya juga tidak akan sama.

Keberagaman manusia menciptakan ciri khas unik sehingga membuat cara kepemimpinannya juga unik. Setiap menemui situasi atau keadaan tertentu, setiap pemimpin pasti mempunyai cara tersendiri untuk menemukan jalan keluarnya.

Karena keberagaman manusia, tidak heran apabila muncul berbagai gaya dalam memimpin. Lantas, apabila Anda juga hendak menjadi seorang pemimpin, mari mengenali berbagai gaya dalam memimpin terutama situasional dalam artikel ini.

Apa Saja 3 Teori Kepemimpinan?

Materi Public Speaking

Sebuah organisasi maupun perusahaan parti memerlukan seorang pemimpin untuk membantu para anggota sehingga mampu meraih tujuan bersama-sama. Sosok tersebut memegang peranan penting dalam semua upaya peningkatan prestasi kerja.

Oleh sebab itu, sosok tersebut harus memahami tentang teori kepemimpinan sebelum mulai menjalankan kepemimpinannya. Melalui bekal pengetahuan, Anda juga bisa mempersiapkan diri untuk menjadi pemimpin yang baik. Mari simak teorinya di bawah ini.

1. Teori Orang Hebat (Great-Man Theory)

Pernahkah Anda mendengar pernyataan bahwa seorang pemimpin hebat ialah sosok yang memang dilahirkan demikian? Jadi, bukan sosok yang dibentuk untuk menjadi seorang pemimpin hebat.

Pernyataan tersebut dilandaskan pada Great-Man Theory. Yakni dimana upaya masyarakat pada zaman dahulu tatkala mencari sifat-sifat umum terkait kepemimpinan.

Lantas membawa kesimpulan bahwa pemimpin hebat ialah sosok hebat yang dilahirkan ke dunia. Jadi, sosok tersebut bukan dibentuk untuk menjadi pemimpin hebat.

Ketika tahun 1847, Thomas Carlyle sepakat bahwa pemimpin hebat ialah sosok yang telah mendapat berkah potensi heroik, kecerdasan dan mental lebih kuat dari Tuhan. Namun, teori ini tentu tidak kekal.

Teori tentang kepemimpinan tersebut terbantahkan tatkala muncul Hitler sebagai pemimpin. Hitler bukan sosok yang tampak mampu memimpin ketika masih kecil. Hitler melalui berbagai cobaan, penolakan hingga pengasingan.

Hingga akhirnya mampu memimpin rakyat Jerman. Hitler menunjukkan bahwa kepemimpinannya bukan anugerah dari Tuhan. Melainkan terbentuk karakternya untuk menjadi seorang pemimpin.

2. Teori Sifat (Trait Theory)

Trait Theory menunjukkan bahwa sosok yang dilahirkan atau dilatih dengan kepribadian tertentu akan membentuk diri menjadi seorang pemimpin. Jadi, kualitas kepribadian menjadikannya seorang pemimpin yang baik.

Misalnya saja kualitas kepribadian berupa keberanian, rasa tanggung jawab, disiplin dan nilai lainnya. Jadi, teori ini lebih fokus ke karakteristik mental, fisik dan sosial yang ada pada pemimpin.

Karakteristik fisik dan kepribadian tersebut menciptakan perbedaan dengan mereka yang bukan pemimpin. Jadi, karakteristik kepemimpinannyasudah ada dalam diri ketika lahir ke dunia.

3. Teori Kepemimpinan Situasional (Situational Theories)

Situational Theoris menunjukkan bahwa tidak ada satu saja gaya dalam memimpin yang paling cocok di dunia ini. Jadi, gaya dalam memimpin lebih disesuaikan dengan keadaan yang terjadi.

Lalu, keadaan macam apa yang dimaksudkan oleh Situational Theoris? Situational Theoris menunjukkan bahwa gaya dalam memimpin disesuaikan dengan faktor khusus, misalnya saja kualitas dan keadaan para anggota tim.

Apa Itu Kepemimpinan Situasional?

materi seminar kepemimpinan

Gaya dalam memimpin ini pertama kali dipopulerkan ketika tahun 1969. Situational Theoris dinyatakan oleh Paul Hersey dan Ken Blanchard. Teorinya menunjukkan kombinasi faktor gaya dalam memimpin dan tingkat kedewasaan anggota tim.

Teori tersebut menyatakan bahwa tidak ada cara paling benar untuk memimpin. Jadi, setiap pemimpin perlu beradaptasi dengan semua kondisi.

Kemudian menyesuaikan gaya kepemimpinannya berdasarkan situasi yang ada. Sehingga sudah tentu setiap pemimpin akan mempunyai gaya kepemimpinan berbeda. Sebab, menyesuaikan anggota timnya.

Apabila ingin menerapkannya, maka Anda perlu tahu bahwa pemimpin dapat menyesuaikan gaya kepemimpinannya berdasarkan keperluan tim atau lingkungan kerja sekarang ini. Gaya dalam memimpin ini sendiri mempunyai tujuan seperti berikut.

1. Motivasi

Salah satu tujuan dari gaya kepemimpinan situasional ialah memotivasi anggota tim agar bekerja dengan lebih baik dan memberikan yang terbaik. Melalui motivasi, anggota tim dapat bekerja secara mandiri, percaya diri dan menyelesaikan tugasnya tepat waktu.

2. Keterlibatan Anggota Tim

Penerapan gaya memimpin situasional juga mampu membantu meningkatkan keterlibatan dan tanggung jawab anggota tim dalam menjalankan tugas. Misalnya saja keterlibatan dalam bentuk kerja sama dan kolaborasi.

3. Kualitas Hasil

Gaya kepemimpinan juga mampu membantu mempengaruhi kualitas hasil yang diraih oleh anggota tim. Contohnya saja membantu memelihara kualitas dan memastikan seluruh tugas dilaksanakan secara tepat.

4. Efisiensi

Efisiensi maupun produktivitas tim merupakan hal penting dalam organisasi maupun perusahaan. Ada banyak hal yang mampu mendorong efisiensi. Misalnya saja penyediaan fasilitas untuk bekerja sama dan kolaborasi sehingga pekerjaan bisa diselesaikan lebih cepat.

5. Kepuasan Kerja

Tujuan lain dari penerapan gaya kepemimpinan situasional ialah membantu mempengaruhi tingkat kepuasan kerja anggota tim. Selain menyelesaikan tugas dengan benar, kepuasan kerja juga sangat diperlukan oleh anggota tim untuk bertahan di organisasi.

6. Tujuan

Secara umum, tujuan dari penerapan gaya memimpin situasional ialah membuat organisasi atau perusahaan meraih tujuan. Seorang pemimpin akan mengarahkan para anggota tim untuk meraih tujuan dengan tepat dan efisien.

Contoh Kepemimpinan Situasional

Setelah mengetahui pengertian dari gaya memimpin berupa situasional dan tujuannya, mari kenali juga contoh penerapannya. Seperti ini contoh dalam penerapannya di organisasi atau perusahaan.

1. Tim Menunjukkan Kepercayaan Diri

Tidak semua anggota tim langsung mempunyai kepercayaan diri ketika menjalankan tugas atau pekerjaan. Dalam hal ini seorang pemimpin perlu membina anggota tim supaya memperoleh pengalaman dan kepercayaan diri.

Seorang pemimpin tidak boleh hanya fokus memberikan arahan tentang tugas. Namun juga perlu memberi motivasi dan dukungan sehingga mampu meningkatkan kepercayaan diri anggota tim.

2. Tim Menunjukkan Rasa Bertanggung Jawab

Supaya bisa memunculkan rasa bertanggung jawab, dalam kepemimpinan situasional perlu memberikan arahan secara jelas terkait tugas yang diberikan ke anggota tim. Sehingga anggota tim juga mampu bertanggung jawab atas tugasnya.

Tatkala seorang pemimpin mau memberi tahu secara jelas kepada anggota tim terkait apa yang perlu dilakukan, maka pemimpin juga akan memperoleh gambaran hasilnya. Sehingga anggota tim bertanggung jawab menyelesaikan tugasnya.

3. Tim Mempunyai Kemampuan untuk Menyelesaikan Tugas dalam Setiap Proyek

Penerapan gaya kepemimpinan situasional bisa membantu tim untuk mengembangkan kemampuan dalam menyelesaikan tugas di setiap proyek. Tidak lupa pemimpin memberikan bantuan dan feedback apabila diperlukan oleh tim.

Ketika tim telah mempunyai kepercayaan diri, rasa bertanggung jawab dan kemampuan tinggi dalam menyelesaikan proyek, maka pemimpin hanya perlu mendelegasikan tugas dengan pengawasan minimal. Cukup memantau supaya semua berjalan sesuai rencana.

Untuk kesimpulannya, berdasarkan pendapat Paul Hersey dan Kennth Blonchard, kepemimpinan situasional ialah gaya dalam memimpin yang berfokus ke kesesuaian berdasarkan kematangan pengikutnya dikaitkan dengan tugas tertentu.

Setiap organisasi maupun perusahaan pasti mempunyai keperluan tim atau lingkungan kerja yang berbeda. Sehingga pemimpin perlu menerapkan gaya kepemimpinan situasional agar bisa menyesuaikan kebutuhan organisasi atau perusahaan.

Apabila ingin mempelajari lebih dalam terkait gaya dalam memimpin baik di organisasi maupun perusahaan, maka kunjungi saja website Ferdie Soethiono. Kunjungi alamatnya di ferdiesoethiono.com atau email ke ferdie.leaderslead@gmail.com.

Baca juga : Mentor Pelatihan Dasar Kepemimpinan Terpercaya di Jakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *