IHT untuk Guru: Meningkatkan Kompetensi Pendidik

IHT untuk guru

In House Training (IHT) untuk guru merupakan program pelatihan yang dirancang khusus untuk meningkatkan kompetensi pendidik dalam mengajar dan mendidik siswa secara lebih efektif. IHT untuk guru dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik guru dan institusi pendidikan, sehingga dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah tersebut.

Kualitas pendidikan dalam suatu lingkup sekolah salah satunya dipengaruhi oleh kompetensi guru. Kompetensi ini tidak hanya didapat selama pendidikan di perguruan tinggi namun perlu dikembangkan melalui pelatihan berkelanjutan.

Apa Itu IHT dalam Dunia Pendidikan?

Apa itu IHT dalam dunia pendidikan? IHT adalah program pelatihan yang dilakukan di dalam lingkungan organisasi atau institusi, dalam hal ini di dunia pendidikan. Tujuannya tidak berbeda jauh dari pelatihan pada umumnya yaitu meningkatkan wawasan dan kompetensi.

Dalam hal ini yang ditekankan adalah untuk guru sebagai pengajar. Sebagai tenaga pengajar, guru harus bisa menyampaikan materi sesuai kurikulum yang berlaku dengan lebih efektif. Pengajar merupakan sumber pengetahuan paling mudah dipahami oleh siswa disamping belajar secara mandiri.

In House Training guru adalah agenda rutin tahun ajaran baru. Bertujuan untuk meningkatkan kompetensi setiap Pendidik dan Tenaga Pendidik. Materi yang dibawa merupakan Implementasi dari Kurikulum Merdeka atau kurikulum berjalan di masing-masing kelas.

Dilakukan setiap tahun ajaran baru sebab setiap tahun bisa terjadi pergantian kebijakan berkaitan dengan kurikulum. Sebagai contoh kurikulum merdeka yang tidak semua kelas menggunakannya.

Setiap tahun ajaran dilakukan pemantapan sumber daya manusia yaitu tenaga pendidik dalam menerapkan sistem sesuai kebijakan yang berlaku. Kegiatan ini dibutuhkan guna menjaga kualitas proses belajar mengajar atau PBM.

Meningkatnya kompetensi guru sebagai tenaga pengajar melalui in house training akan berimbas pada kualitas peserta didik. Secara berkelanjutan akan meningkatkan kualitas sekolah dan sistem pendidikan secara keseluruhan.

Topik Pelatihan

Manfaat public speaking

Dalam pelaksanaan program in house training dunia pendidikan, topik yang dibawakan sesuai kebutuhan. Umumnya mengikuti penerapan kurikulum yang diberlakukan. Sebagai contoh, saat ini untuk kelas 1 Sekolah Dasar, beberapa mata pelajaran menggunakan Kurikulum Merdeka.

Diantaranya mata pelajaran PKN, Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris. Khusus mata pelajaran tersebut dijadikan sebagai topik dalam pelatihan. Dimana penekanannya guru harus bisa mengarahkan setiap murid untuk bisa belajar mandiri.

Sesuai slogannya yaitu “Merdeka Belajar, Merdeka Mengajar”. Tenaga pengajar tidak lagi harus mengikuti tata cara mengajar standar, melainkan bisa berimprovisasi menyesuaikan kondisi dan minat masing-masing murid.

In house training guru adalah metode efektif untuk membantu setiap pengajar melakukan pendekatan kepada peserta didiknya. Pada intinya, materi bisa tersampaikan dengan optimal melalui metode mengajar sesuai kreatifitas masing-masing guru.

Fokus utamanya supaya murid mampu memahami materi, kemudian menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Jadi bukan hanya hafalan yang kemudian dievaluasi melalui ujian di mid semester maupun akhir semester.

In house training juga merupakan cara efektif dalam membantu setiap guru untuk menyusun RPP atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sendiri. Bukan rahasia lagi bahwa masih banyak tenaga pengajar yang menggunakan RPP hasil copy paste dari sekolah lain atau pengajar sebelumnya.

Instruktur Pelatihan

Instruktur pelatihan bisa dari intern sekolah atau luar sekolah. Sekolah negeri umumnya mengajukan proposal kepada Dinas Pendidikan untuk melaksanakan pelatihan. Kemudian meminta instruktur berpengalaman sebagai mentor.

Nantinya instruktur tersebut akan datang ke sekolah yang mengajukan untuk pelaksanaan in house training. Jadi pelaksanaannya tetap di sekolah bersangkutan karena merupakan kebutuhan intern.

Tempat pelatihan di sekolah lebih efektif, peserta lebih mudah memahami materi karena bisa langsung diterapkan sesuai kondisi dan kebutuhan. Selain itu tempat pelaksanaan di dalam sekolah memudahkan guru sebagai peserta.

Tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi serta mengalokasikan waktu secara khusus. Lebih fleksibel dan hemat biaya. Apabila diperlukan untuk praktek langsung, bisa segera dilakukan memanfaatkan sarana prasarana sekolah.

Misalnya diperlukan praktek membuat RPP atau sistem pelaporan online, bisa langsung menggunakan komputer atau laptop sekolah. Dengan demikian, pelatihan lebih efisien dan aplikatif.

Selain dari pihak luar, bisa juga sekolah menunjuk instruktur dari guru yang lebih berpengalaman. Misalnya, guru yang tahun sebelumnya sudah mengikuti pelatihan, kemudian tahun ajaran baru ditunjuk sebagai instruktur.

Ini lebih efektif, sebab dari pihak intern sendiri. Sehingga diskusi yang nantinya berjalan terkait in house training guru adalah permasalahan-permasalahan peningkatan kompetensi. Dimana sebelumnya sudah ditemukan solusinya oleh instruktur tersebut.

Menunjuk salah satu guru sebagai instruktur perlu memperhatikan kualitas dan kompetensi. Sebab nantinya seluruh materi akan diaplikasikan secara langsung dalam kegiatan belajar mengajar.

Apabila dalam evaluasi ternyata hasil pelatihan In House Training kurang efektif bisa dilakukan kembali training skala kecil. Berupa diskusi, tanya jawab mengenai kekurangan dan kendala dalam penerapan materi yang sudah disampaikan sebelumnya.

Interaksi Guru dalam Pelatihan 

Selama proses pelatihan in house training yang dilakukan di sekolah diperlukan interaksi aktif dari guru maupun instruktur. Diharapkan peserta training aktif bertanya apabila terdapat kendala maupun materi yang kurang dipahami.

Nantinya materi harus bisa dipraktekkan langsung selama minimal 1 tahun ajaran. Dengan adanya interaksi, maka instruktur bisa mengetahui mana materi yang penyampaiannya perlu diulang atau ditekankan kembali.

Terutama apabila diperlukan praktek langsung menggunakan sarana komputer. Contoh pada materi membuat laporan secara online. Sistem raport atau evaluasi belajar siswa yang diinput menggunakan komputer sering jadi kendala.

Agar kesalahan tidak terulang dan menyebabkan pelaporan terlambat, maka saat dilakukan in house training guru harus lebih aktif bertanya. Setiap tahapan pembuatan laporan menggunakan komputer harus benar.

Nantinya laporan tersebut akan masuk ke sistem Dapodik. Dimana hasilnya akan dibaca oleh pihak-pihak lain diluar sekolah termasuk orang tua murid. Kesalahan dan keterlambatan input data bisa dihindari apabila setiap peserta pelatihan sudah memahami.

Interaksi dalam pelatihan juga diperlukan untuk materi yang tidak membutuhkan praktek langsung. Jika pemahaman maksimal, maka hasil evaluasinya pasti positif. Dengan demikian tidak perlu lagi dilakukan pengulangan.

Periode 1 tahun ajaran cukup singkat, apabila dilakukan pelatihan ulang akan memakan waktu. Meski in house training dilakukan dalam lingkup internal sekolah, namun jika dilakukan berulang kurang efisien.

Evaluasi dan Pengembangan Program

Setelah selesai dilaksanakan in house training masih perlu dilakukan evaluasi. Tujuannya untuk melihat seberapa efektifkah penyampaian materi yang dilakukan oleh instruktur, dan persentase pemahaman para peserta.

Pengujiannya bisa melalui laporan dari masing-masing peserta. Apakah peserta, dalam hal ini guru bisa segera menerapkan materi training dalam sistem belajar mengajar atau belum. Apabila sudah diterapkan, berapa persentase keberhasilannya juga perlu dinilai.

Jika keberhasilan pelatihan in house training tinggi, dan dihasilkan oleh semua peserta bukan berarti selesai. Pihak sekolah masih perlu mengembangkan program pelatihan supaya hasilnya lebih berkualitas.

Secara berkesinambungan pengembangan program tersebut dapat meningkatkan value sekolah di mata masyarakat. Diakui menjadi salah satu sekolah berkualitas, yang kemudian tampak dari output atau lulusan.

Ikuti in house training berpengalaman bersama Ferdie Soethiono, hubungi kontak di ferdie.leaderslead@gmail.com untuk info lengkap mengenai kebutuhan training di intern sekolah dalam rangka meningkatkan kompetensi pendidik.

Baca juga : In House Training: Proposal dan Metode Pelatihan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *