Soft Skill vs Hard Skill, Apa Perbedaannya?

pemecahan masalah

Dalam dunia kerja yang semakin kompleks, pemahaman tentang perbedaan antara soft skill (keahlian nonteknis) dan hard skill (keahlian teknis) menjadi krusial. Keduanya sama-sama penting dan perlu dimiliki oleh seorang pekerja.

Biasanya, dua keahlian ini juga dicantumkan dalam CV untuk mencari pekerjaan. Karena mampu memberi tahu perekrut mengenai pemenuhan requirement dari perusahaan.

Artikel ini akan membahas dengan detail perbedaan mendasar antara kedua jenis keterampilan ini dan mengapa keduanya sama pentingnya dalam meraih kesuksesan karir.

Definisi Soft Skill Dan Hard Skill

Soft Skill

Sebelum memahami perbedaan keahlian teknis dan keahlian non-teknis dari segi pengertian, Anda benar-benar wajib tahu bahwa keduanya penting. Coba bayangkan saja jika hanya punya salah satunya ketika bekerja.

Misalnya saja Anda punya kemampuan membuat desain. Akan tetapi tidak punya kemampuan berkomunikasi dengan rekan kerja. Tentu saja pekerjaan akan terhambat bahkan mungkin saja tidak selesai tepat waktu.

Dalam dunia kerja, ada banyak sekali tugas yang perlu dikerjakan bersama tim. Jadi, mau tidak mau harus punya keahlian nonteknis. Oleh sebab itu, mari mulai mempelajarinya dari segi pengertian.

Soft skill merujuk pada keterampilan pribadi dan interpersonal seperti komunikasi, kerja tim, kepemimpinan, empati, dan kreativitas. Kemampuan ini tidak tampak secara langsung akan tetapi dapat dirasakan.

Keterampilan ini wajib dimiliki oleh setiap orang. Misalnya saja keterampilan berkomunikasi dengan orang lain, memecahkan masalah, berpikir secara kreatif dan lainnya.

Walaupun seseorang sangat pintar, pasti akan memerlukan beragam keterampilan ini untuk mempermudah pekerjaan. Lantas, apakah seorang manusia langsung memilikinya begitu dilahirkan?

Mungkin saja seseorang dapat langsung terlahir dengan berbekal soft skill warisan gen orang tuanya. Bisa pula karena didikan orang tuanya. Akan tetapi, jauh lebih efektif untuk turut mempelajari dan mengembangkannya sendiri.

Sementara keahlian teknis merupakan keterampilan yang terukur dan dapat diajarkan, seperti penguasaan bahasa, keterampilan teknis, dan pengetahuan spesifik dalam bidang tertentu.

Keahlian teknis termasuk keahlian umum yang dapat disesuaikan dengan posisi pekerjaan di suatu perusahaan. Jadi, tidak semuanya wajib dipelajari dan dikuasai. Cukup menyesuaikan posisi pekerjaannya.

Contohnya saja ingin bekerja sebagai desainer grafis di perusahaan, tentu saja perlu mempelajari keahlian desain. Bukankah jadi aneh jika justru mempelajari tentang akuntansi yang tidak ada hubungannya dengan posisi desainer grafis? 

Sifat dan Pembelajaran

pengembangan karyawan

Keahlian teknis dan keahlian non-teknis punya sifat maupun pembelajaran yang berbeda. Jadi, Anda perlu mengenali sifat maupun pembelajaran untuk bisa mempelajari dan mengembangkannya.

Contohnya saja ingin belajar tentang komunikasi dan bahasa inggris. Bukankah cara untuk mempelajari keduanya sangat berbeda? Hal tersebut didasarkan pada sifat dan pembelajaran masing-masing kemampuan.

Soft skill mempunyai sifat lebih sulit diukur dan berkembang seiring waktu. Kemudian, biasanya diajarkan melalui pengalaman dan interaksi sosial.

Keahlian ini lebih menunjukkan bagaimana cara seseorang ketika berinteraksi dengan orang lain. Anda bisa menganggapnya sebagai kemampuan interpersonal yang diperlukan dalam pekerjaan.

Apa saja jenis atau posisi pekerjaannya, pasti akan memerlukan soft skill. Anda dapat mempelajari dan mengembangkannya melalui kursus atau pelatihan.

Namun, sebab keahlian ini termasuk kepribadian dasar, lebih efektif jika meningkatkannya dengan interaksi. Cukup berinteraksi dengan orang lain dan mengamati lingkungan sekitar.

Contohnya ingin mengembangkan soft skill berkomunikasi. Anda dapat mempelajari teori melalui kursus atau pelatihan. Lantas meningkatkannya melalui praktik dengan berbincang, mendengarkan, menyimak dan berdiskusi dengan orang lain.

Sementara skill sifatnya dapat diukur dengan standar tertentu dan lebih mudah diidentifikasi. Keahlian ini dapat diperoleh melalui pelatihan formal, pendidikan dan latihan.

Misalnya saja Anda ingin bekerja sebagai guru. Pasti keterampilan skill seperti kemampuan menyampaikan materi ke peserta didik dapat diukur dengan standar tertentu.

Anda bisa mempelajari skill melalui pendidikan formal, kursus, pelatihan perusahaan sampai sertifikasi. Misalnya saja mengikuti perkuliahan jurusan pendidikan bahasa Inggris ketika hendak bekerja sebagai guru bahasa Inggris.

Ijazah, sertifikat atau penghargaan yang berhasil diperoleh akan menjadi alat untuk mengukur penguasaan skill. Selain itu juga dapat menjadi bukti bahwa Anda memang menguasainya.

Fleksibilitas

pengembangan kompetensi ASN

Keahlian teknis dan keahlian non-teknis perbedaan juga terletak pada fleksibilitas. Meskipun keduanya sama-sama penting dalam dunia kerja, fleksibilitasnya sangat berbeda.

Mengenali fleksibilitas keduanya tentu akan membuat Anda mampu mengelola keduanya. Misalnya ketika berpindah pekerjaan, maka perlu mengelola kembali keahlian teknis dan nonteknis.

Mari memulai dengan pembahasan soft skill yang umumnya dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan lingkungan, membuat individu lebih adaptif terhadap perubahan.

Apa saja jenis atau posisi pekerjaan Anda, keahlian nonteknis akan membantu untuk berkembang. Terutama jika berbekal kemampuan berinteraksi secara positif dengan orang lain.

Sementara keahlian teknis sifatnya lebih khusus dan terfokus pada bidang tertentu, kadang-kadang memerlukan penyesuaian untuk diterapkan di konteks yang berbeda. Jadi, apabila berpindah jenis atau posisi pekerjaan, perlu ada penyesuaian.

keahlian teknis akan sangat membantu dalam menyelesaikan pekerjaan. Sifatnya spesifik berdasarkan jenis atau posisi pekerjaan. Misalnya saja pekerjaan desain grafis sudah tentu memerlukan skill desain.

Lantas, apabila berpindah pekerjaan sebagai guru desain grafis, akan memerlukan skill baru. Misalnya harus mempelajari bagaimana cara menyampaikan materi desain ke peserta didik.

Pentingnya dalam Karir

Mungkin saja sebagian orang masih berpikir bahwa skill jauh lebih penting dibandingkan soft skill. Karena skill akan sangat membantu dalam mengerjakan tugas dari perusahaan. Lantas, benarkah hanya salah satunya yang penting?

Tentu saja keduanya sama-sama penting. Tidak mungkin sebuah pekerjaan bisa dijalankan hanya berbekal skill. Keduanya sama-sama punya peran dalam mendukung kesuksesan karir.

Soft skill lebih mempengaruhi interaksi sosial, manajemen tim, dan kepemimpinan yang efektif, serta memengaruhi dinamika kerja dan kemampuan beradaptasi.

Sementara keahlian teknis menentukan tingkat kompetensi teknis seseorang dalam pekerjaan tertentu, yang penting untuk melaksanakan tugas-tugas spesifik.

Mari mengamati pentingnya soft skill dan hard skill ketika baru pertama kali melamar kerja. Ketika tahap melamar kerja, skill akan membantu Anda untuk mendapatkan tahap interview sebab kualifikasi sesuai.

Kemudian, kemampuan nonteknis seperti komunikasi akan membantu menjawab pertanyaan dari perusahaan. Lantas, akan lebih berpeluang untuk diterima kerja.

Penggabungan Keduanya Soft Skill Dan Hard Skill

skill public speaking

Kesuksesan seorang profesional memerlukan keseimbangan antara keahlian teknis dan keahlian non-teknis. Keterampilan teknis membentuk dasar pekerjaan, sementara keterampilan nonteknis membantu dalam berkomunikasi, berkolaborasi, dan mengatasi tantangan.

Melalui keterampilan teknis, Anda bisa menunjukkan bahwa diri mampu bekerja sesuai dengan tuntutan perusahaan. Sementara keterampilan nonteknis akan membantu bertahan dan berkembang dalam karir.

Jadi, melalui keterampilan keduanya, Anda dapat menyelesaikan tugas. Lantas juga mampu menyelesaikan beragam masalah yang mungkin muncul dalam pekerjaan.

Anda benar-benar wajib menguasai keduanya untuk memenuhi tanggung jawab dalam menyelesaikan pekerjaan. Tidak mungkin setiap hari dapat menyelesaikan pekerjaan sendiri. Pasti ada saatnya membutuhkan orang lain atau kerja sama tim.

Setelah mempelajari mengenai definisi, sifat, pembelajaran, fleksibilitas hingga pentingnya keterampilan teknis dan nonteknis, maka sudah saatnya untuk mengembangkannya. Pastikan mengembangkan skill dan soft skill untuk kesuksesan karir.

Karena keterampilan nonteknis juga penting dalam pekerjaan, dapatkan pelatihan public seminar terbaik dengan mentor berpengalaman bersama Ferdie Soethiono. Anda dapat menghubungi ferdie.leaderslead@gmail.com.

Baca juga: Strategi Efektif Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *