Ketahui berbagai daftar pertanyaan tentang public speaking yang kerap muncul sebagai bekal ketika Anda mempelajarinya. Sekarang budaya kerja di Indonesia bukan hanya nurut pada perintah atasan atau karyawan tidak diizinkan berpendapat tentang suatu hal.
Ketika perusahaan memberikan kesempatan untuk berbicara di depan umum, sayangnya rasa percaya diri terkadang menciut. Padahal itu awal untuk karir yang bagus, apalagi jika pekerjaan Anda berhubungan dengan pertemuan cukup intens bersama banyak orang.
Baca juga : 7 Ide Materi Public Speaking yang Menarik untuk Dipelajari
10 Pertanyaan Tentang Public Speaking dan Jawabannya
Untuk menambah referensi belajar, kami akan memberikan Beberapa contoh pertanyaan yang kerap muncul. Biasanya, ketika mempersiapkan diri untuk berbicara di depan umum, beberapa pertanyaan mengenai berbagai public speaking ini akan selalu ada:
1. Apa Saja Hal yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Kita Melakukan Public Speaking?
Pertama, pertanyaan tentang public speaking yang kerap ada adalah hal yang harus dipersiapkan sebelum tampil. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengetahui tema acara dengan baik kemudian menyusun dan menguasai materi dengan lancar.
Setelah itu, Anda harus menggali informasi tentang audiensnya. Berapa usia mereka, apa jenis kelaminnya, tingkat pendidikan, dsb. Ini berguna untuk menentukan sikap ketika berbicara di depan umum.
Satu dari sekian banyak pertanyaan tentang public speaking ini akan terjawab dengan baik selama Anda berusaha mendekatkan diri secara personal dengan audiens. Bukan berarti harus mengenal satu per satu tamu undangan, namun mengetahui kecenderungan mereka.
Dengan riset sedetail mungkin akan membantu Anda lebih matang mempersiapkan diri di depan khalayak. Semakin siap maka semakin bagus hasilnya.
2. Apa Saja Masalah Ketika Melakukan Public Speaking?
Apa saja masalah di dalam diri kita ketika melakukan public speaking? Setidaknya terdapat empat poin yang menjadi permasalahan ketika seseorang akan berbicara di depan umum. Empat poin itu adalah:
- Melupakan potensi
- Tidak percaya diri
- Tidak menguasai materi
- Tidak mengenal audiens
Lantas bagaimana solusinya? Hal pertama yang harus ditepis adalah mengecilkan diri sendiri atau minder. Percaya diri akan membawa Anda berbicara lebih luwes dan bagus di depan umum. Kemudian jangan sampai tidak menguasai materi karena ini kuncinya.
Bagaimana mungkin Anda bisa berbicara panjang lebar di depan umum apabila tidak menguasai materi? Salah satu pertanyaan tentang public speaking ini hanya bisa dijawab oleh diri sendiri, sejauh mana Anda mempersiapkan diri untuk tampil.
Karena kerap kali yang membuat kegagalan berbicara di depan umum bukanlah potensi, namun tidak siapnya diri dalam memulai pembicaraan. Semua orang bisa berbicara di depan umum, namun waktu mempersiapkannya memang berbeda-beda.
3. Berapa Banyak Latihan Harus Dilakukan?
Waktu berbicara sebagai speaker tidak banyak, bisa jadi hanya hitungan menit saja dan semua pesan harus tersampaikan dengan baik kepada khalayak. Di sini Anda ditantang untuk dapat membuat materi seringkas dan sejelas mungkin agar pesannya sampai secara baik.
Untuk menjawab pertanyaan tentang public speaking satu ini, Anda yang mengetahui persis berapa lama latihan dibutuhkan. Bisa sepuluh kali, lima kali, dua puluh kali, tiga kali sehari, tergantung pada berapa lama materi dapat Anda kuasai secara baik.
Hal penting ketika berlatih adalah Anda bisa menggunakan cermin untuk melihat seperti apa ekspresi dan gestur ketika berbicara. Anda juga bisa meminta teman atau keluarga sebagai audiens sehingga ketika tampil asli, tidak akan terasa canggung lagi.
Beberapa orang mungkin akan belajar sambil menutup mata untuk menghindari ketegangan, namun hal tersebut justru akan membuat Anda kaget ketika berhadapan langsung dengan audiens. Menjawab pertanyaan tentang etika public speaking ini butuh praktik intensif.
4. Apakah Harus Menyiapkan Catatan?
Pertanyaan tentang public speaking pentingkah mempersiapkan catatan sebagai contekan? Boleh saja asalkan catatannya dalam bentuk ringkasan atau poin yang akan disampaikan. Karena waktu berbicara singkat maka catatan di tangan berguna sebagai pengingat supaya pembicaraan tidak melenceng.
Anda tidak perlu mencatat seluruh materi karena itu akan memakan waktu lama dan kebutuhan kertas tentu lebih banyak. Selain tidak profesional, Anda akan tergoda untuk membaca, bukan berbicara ke khalayak.
Selain itu, ketika membuat catatan versi lengkap maka itu akan mengurangi waktu Anda berinteraksi dengan audiens. Sementara seorang speaker yang baik akan melakukan interaksi dengan audiens agar semua yang hadir merasa dilibatkan dalam pembicaraan.
Jadi, untuk menjawab pertanyaan tentang public speaking satu ini, tentu saja boleh dilakukan asalkan bentuknya dalam poin per poin. Jadi, setelah selesai menulis materi maka Anda dapat merangkumnya berdasarkan pesan yang akan disampaikan.
5. Bagaimana Cara Ice Breaking?
Ice breaking dilakukan untuk membuat suasana menjadi tidak begitu serius atau tidak terlalu tegang. Orang Indonesia biasa menyebutnya sebagai pendinginan, biasanya diisi oleh permainan sederhana dengan melibatkan seluruh peserta dalam acara.
Anda bisa mencari referensi ice breaking dari internet kemudian melihat kembali audiensnya siapa dan seperti apa. Jika sudah ditemukan contoh ice breakingnya maka pikirkan kembali apa yang cocok untuk jenis audiens Anda.
Tidak perlu membuat permainan dengan tingkat keseriusan tinggi karena bukannya membuat rileks, justru akan membuat peserta bosan. Libatkan peserta satu sama lain agar suasana sedikit mencair dan ketika mereka mendengarkan Anda kembali, bisa fokus.
Jawaban untuk pertanyaan tentang public speaking tentang ice breaking bisa memijat pundak, sambung kata, tebak gambar, dan sebagainya. Anda tinggal menyesuaikan dengan karakteristik audiens di ruangan.
6. Bagaimana Menggerakan Tangan Saat Presentasi?
Ketika menjadi seorang pembicara, bukan hanya apa yang keluar dari mulut Anda menjadi perhatian. Namun, bagaimana gesture Anda sebagai pembicara juga akan menjadi sorotan. Tidak mungkin selama beberapa menit atau beberapa jam Anda hanya duduk atau berdiri kaku.
Pergerakan tangan, langkah kaki, ajakan berinteraksi dengan audiens adalah kunci tersampaikannya pesan dengan baik. Dalam hal ini, pergerakan tangan bisa membantu penyampaian pesan sekaligus mengurangi rasa canggung saat berbicara.
Anda dapat menjawab pertanyaan tentang public speaking satu ini dengan berlatih sesering mungkin. Bisa juga dengan memperhatikan para profesional pada bidangnya. Bagaimana mereka berinteraksi dengan audiens dan bagaimana mereka menampilkan gesture.
7. Cara Membuat Audience Nyaman?
Suasana dalam acara tergantung pada konsep acaranya sendiri. Bisa kaku dan serius jika memang acaranya demikian. Namun, bisa sangat santai apabila konsep acaranya juga dibuat santai. Namun, tetap tujuan akhirnya harus menyampaikan pesan secara baik.
Untuk membuat audiens nyaman, gunakan intonasi secara tepat sesuai penonton yang hadir. Anda bisa menggunakan kata-kata gaul kalangan anak muda apabila yang datang juga di bawah usia 30 tahun.
Namun, tidak mungkin Anda bergurau selayaknya anak muda jika target audiensnya adalah lansia. Untuk menjawab pertanyaan tentang public speaking terkait kenyamanan, hal pertama harus diketahui adalah karakteristik audiens, setelah itu penentuan intonasi.
Intonasi tepat akan membantu penyampaian pesan sampai ke hati audiens. Mereka datang bukan hanya untuk memenuhi undangan atau demi sertifikat. Pastikan peserta datang dan membawa pulang ilmu yang Anda berikan dalam acara beberapa menit tersebut.
8. Bagaimana Cara Menghilangkan Gugup Saat Presentasi?
Pertanyaan tentang public speaking ini memang sering dipertanyakan, seorang profesional sekalipun akan merasakan gugup ketika berulang kali menjadi seorang pembicara. Akan selalu ada tantangan baru setiap kali berada pada tempat berbeda. Hal tersebut wajar, namun gugup harus ditangani secara baik agar penampilan maksimal.
Untuk mengatasi gugup, Anda bisa terlebih dahulu minum air putih agar menetralisir rasa khawatir. Bisa juga memegang pulpen di tangan untuk menghindari tremor saat berbicara. Jika kehabisan topik sementara waktu masih banyak, bisa libatkan audiens.
Dengan bahasa santun dan tepat, Anda dapat melempar pertanyaan kepada audiens seputar tema yang dibahas. Setelah itu, Anda jadi tahu keresahan mereka tentang materi Anda. Selanjutnya keresahan tersebut bisa dikupas dan dijadikan materi baru.
Salah satu pertanyaan tentang public speaking ini bisa terjawab asalkan Anda peka dengan situasinya. Jika terlihat ada audiens bosan atau mengantuk maka segera lakukan penanganan dengan melibatkan fokus mereka kembali atau melakukan ice breaking.
9. Poin yang Harus Disampaikan di Dalam Slide?
Beberapa pembicara acara tertentu akan membutuhkan slide presentasi untuk memastikan poin-poin pesan sampai ke khalayak. Untuk menjawab poin apa saja yang harus ada, lebih dulu Anda harus menguasai materi secara lengkap.
Setelah itu rangkum pesannya kemudian tampilkan dalam slide satu per satu. Tidak perlu memuat semua materi karena tentunya tidak enak dilihat dan akan memberikan kesan kurang rapi. Anda harus menghafal materi kemudian membuat poin-poinnya saja.
Untuk pertanyaan tentang public speaking satu ini, misal satu poin bisa dibahas tiga sampai lima menit. Jadi, ketika Anda berbicara, ada panduan jelas sehingga pesan disampaikan tidak asal, namun terarah sesuai tujuan awal berbicara untuk apa.
Penulisan poin dalam slide harus memperhatikan lama waktu berbicara juga. Jangan sampai terlalu lama atau ada waktu tersisa sehingga Anda bingung mesti berbicara apa. Sekalipun ada siasat melakukan improvisasi, namun faktanya tidak semua pembicara pandai improv.
Sebagai bentuk antisipasi, ada baiknya merangkum poin dan menyeimbangkan dengan waktu latihan. Kuasai materi, bukan hafal materi karena menghafal akan membuat Anda terlihat kaku.
10. Haruskah Menghafal Presentasi?
Apa hal yang paling penting dalam melakukan public speaking? Menghafal presentasi adalah keharusan. Bukan berarti apa yang disampaikan nantinya hasil hafalan. Karena presentasi yang baik itu menyampaikan pemahaman, bukan menyampaikan hafalan semata.
Anda tidak perlu mengingat sampai ke titik dan koma dalam materi. Hal penting untuk diingat adalah inti dari materi tersebut. Ketika Anda tahu inti pesannya apa maka akan lebih mudah menghafal garis besarnya.
Jadi, jawaban untuk salah satu pertanyaan tentang public speaking ini adalah perlu, tetapi garis besarnya saja. Kenapa garis besarnya saja? Karena selain menghafal, Anda perlu melakukan improvisasi juga. Improvisasi bisa terjadi setelah naik ke panggung.
Anda memperhatikan sekitar kemudian mendapatkan ide bagaimana caranya mencairkan suasana. Hal seperti ini tidak mungkin terjadi saat latihan karena audiensnya belum ada. Jadi, antara hafalan dengan spontanitas harus beriringan.
Untuk mempelajari public speaking dengan baik atau jika Anda hendak melakukan pelatihan kepada mahasiswa maupun karyawan dibutuhkan profesional. Anda dapat mempercayakan pelatihan kepada Pak Ferdie untuk melatih mahasiswa maupun karyawan.
Beliau bisa dihubungi melalui email ferdie.leaderslead@gmail.com atau melalui situs https://ferdiesoethiono.com/. Jawab semua pertanyaan tentang public speaking yang ada di kepala Anda bersama ahlinya dan pastikan diri Anda berlatih untuk menjadi profesional.
Baca juga : Tips Pandai Berbicara Melalui Workshop Public Speaking