Mengenal teori motivasi dapat dilakukan dengan mencari tahu sumber kalimatnya. Motivasi tercipta karena ada dorongan untuk memberikan pertolongan pada individu lainnya. Melalui sebuah kata-kata bijak, Anda bisa memotivasi orang lain untuk menjadi lebih baik.
Tentu saja motivasi bisa berasal dari berbagai macam hal yang ada di dunia ini. Secara tidak langsung motivasi bisa berasal dari karya seperti buku, video, seminar, film, pidato dan musik. Kata motivasi bisa disisipkan dalam karya tersebut dan dipublikasikan secara luas.
Selain karya, motivasi juga bisa muncul dengan sendirinya dalam lingkungan sekitar. Selama kata yang diucapkan dapat memberikan hasrat, kemauan, minat, dorongan atau energi. Maka kita bisa menyebut kalimat tersebut sebagai sebuah motivasi penyemangat hidup.
Tanpa adanya dorongan, suatu kalimat tidak akan disebut sebagai motivasi. Dalam ilmunya, terdapat beberapa ahli yang memberikan pendapat terkait kata motivasi. Meski setiap orang memberikan pendapat berbeda, namun tetap saja makna penjelasannya sama.
Pengertian Teori Motivasi dari Beberapa Ahli

Pada dasarnya teori ini menjelaskan tentang cara individu memutuskan untuk melakukan hal yang diinginkan. Teori juga membahas alasan mengapa mereka terdorong untuk melakukan tindakan tersebut.
Anda bisa mengenal lebih dalam tentang motivasi dari ahli teoritis. Berikut beberapa teori motivasi yang pernah didengar :
1. Teori Maslow
Teori dikemukakan oleh Abraham Maslow, menyatakan jika setiap individu pasti memiliki hierarki atau kebutuhan yang harus terpenuhi secara bertahap.
Kebutuhan primer seperti makan, tempat tinggal, dan rasa aman harus terpenuhi terlebih dahulu. Semua harus terpenuhi sebelum individu dapat memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi seperti cinta, kehormatan dan kepuasan pribadi.
2. Teori McClelland
Konsep motivasi David McClelland yang menyatakan bahwa individu memiliki kebutuhan akan suatu aktivitas penting, menantang, memuaskan, kerja dan prestasi.
Individu yang terdorong atau tertantang untuk melakukan sesuatu hal, pasti dirinya akan merasa terpuaskan dengan hasilnya. Secara tidak langsung, setiap kebutuhan yang ingin dicapai pasti akan melalui proses dan hasilnya bisa disebut sebagai motivasi.
3. Teori Perubahan Skinner
Teori motivasi dari B.F. Skinner yang menyatakan bahwa individu dapat terdorong untuk melakukan sesuatu, karena ingin menghindari sanksi atau ingin mendapatkan hadiah.
Bisa disimpulkan juga Anda merasa terdorong untuk melakukan sesuatu yang diinginkan oleh orang lain atau lingkungannya. Motivasi tersebut muncul dengan harapan Anda bisa mendapatkan hadiah atau menghindari sanksi atas aktivitas yang dilakukan.
4. Teori Self-Determination
Motivasi ini dikemukakan oleh Edward Deci dan Richard Ryan yang menyatakan bahwa individu terdorong untuk melakukan sesuatu karena ingin memiliki kontrol atas hidupnya.
Mengutamakan kepentingan diri sendiri atas segala tindakan yang pernah dilakukannya. Individu yang ingin memiliki kontrol atas kehidupannya, pasti akan lebih terdorong untuk melakukan sesuatu dan merasa lebih terpuaskan dengan hasilnya.
Baca juga : Seminar Motivator Kepemimpinan untuk Civitas Akademika
Berikut Ini Jenis-jenis Teori Motivasi

Dengan berbagai teori di atas, Anda bisa memahami apa itu motivasi yang sesungguhnya. Di setiap teori, pasti ada dorongan untuk melakukan suatu hal. Pendapat ahli itu bisa dijelaskan secara lebih rinci dengan melihat beberapa jenis teori di bawah ini.
1. Motivasi eksternal
Asal motivasinya datang dari luar individu, seperti hadiah, lingkungan, pujian atau sanksi. Konsep motivasi B.F. Skinner bisa dikaitkan dengan dorongan atau keinginan dari luar. Jadi teori ini berasal dari keinginan seseorang yang berasal dari lingkungannya.
Contoh: Anda termotivasi untuk bekerja keras di kantor dengan tujuan membahagiakan keluarga dan mencari banyak penghasilan
2. Motivasi internal
Motivasi yang datang dari dalam diri sendiri, seperti minat, keinginan atau tujuan pribadi. Teori motivasi ini mengarah pada keinginan pribadi yang dijadikan sebagai pendorong. Di dalam kehidupan, setiap orang memiliki motivasinya sendiri untuk bergerak.
Contoh: Anda ingin belajar piano karena merasa tertarik dengan musik yang dihasilkan. Motivasi itu muncul karena keinginan untuk belajar dan menguasai materiilnya.
3. Motivasi ekstrinsik
Motivasi yang sifatnya hampir mirip seperti eksternal, namun lebih mengarah para proses mencapai tujuan. Seperti konsep motivasi Abraham Maslow terkait hierarki atas tahapan yang dijalani. Individu lebih tertarik atas proses yang dipengaruhi faktor luar.
Contoh: Anda ingin menjalani proyek yang direncanakan kantor karena suka dengan hal-hal di dalamnya. Motivasi untuk bekerja, mendalami peran dan menghasilkan.
4. Motivasi intrinsik
Motivasi yang datang dari dorongan internal untuk melakukan sesuatu hal karena merasa senang atau terpuaskan dengan kegiatan tersebut. Sifatnya seperti jenis motivasi internal dan ekstrinsik, yaitu terdorong akan proses yang muncul atas keinginan pribadi.
Contoh: Anda suka membaca karena merasa terhibur dan terpuaskan dengan kegiatan tersebut.
Cara Membangun Minat dan Dorongan dengan Teori Motivasi

Untuk bisa membangun motivasi, ada beberapa langkah yang perlu Anda lakukan. Mulai dari niat, tujuan, rencana, eksekusi, dorongan dan dukungan jika perlu. Agar lebih jelas, berikut penjelasan setiap langkah yang perlu dilakukan untuk membangun sebuah motivasi.
1. Niat
Anda harus memiliki niat terlebih dulu agar keinginan dalam diri tercipta. Contoh seperti niat belajar, niat bekerja, niat berolahraga atau niat untuk beraktivitas. Dalam ilmu teori motivasi, dorongan tercipta setelah keinginan terwujud dan diawali dari sebuah niat.
2. Tujuan
Setelah berniat, tentukan aktivitas yang ingin dilakukan sebagai tujuan. Tentu saja tujuan itu mengarah pada hasil yang ingin diraih atau dicapai. Dengan menentukan tujuan Anda, suatu pencapaian bisa diraih setelah memikirkan proses dan mengeksekusinya.
3. Rencana
Setiap pencapaian tidak bisa dilakukan tanpa proses dan rencana yang matang. Jika Anda belum bisa mengeksekusinya, sebaiknya pikirkan rencananya terlebih dulu. Setelah itu, buat poin-poin penting terkait rencana yang sudah dibuat sebelumnya.
4. Dorongan
Langkah keempat yaitu fokus pada dorongan yang Anda gunakan sebagai motivasi. Baik itu hasil, pujian, pencapaian, objek atau berbagai hal yang dapat dijadikan dorongan. Teori motivasi memberlakukan dorongan untuk setiap aktivitas yang dijalani.
5. Eksekusi
Sebuah tindakan tercipta setelah memiliki dorongan untuk melakukannya. Eksekusi juga bisa disebut sebagai proses menjalani suatu aktivitas untuk mencapai tujuan tertentu. Di dalam proses eksekusi, individu bisa menjalaninya berdasarkan motivasi yang ada.
6. Bantuan
Perlu diingat, motivasi itu bisa semakin kuat jika diberi dorongan oleh orang lain. Bantuan itu berasal dari lingkungan, karya, pembicara, psikolog atau motivator. Dari berbagai jenis bantuan yang ada, motivator jadi bantuan terbaik karena pengalamannya.
Teori Motivasi Berbentuk Dorongan dari Motivator
Seperti yang sudah dijelaskan, motivasi terbentuk karena adanya dorongan, hasrat dan minat. Untuk memperkuat motivasi, Anda butuh motivator sebagai pendorong eksternal. Motivator bertugas untuk membantu Anda membentuk keyakinan, rasa semangat dan percaya diri.
Dibandingkan psikolog, motivator jauh lebih berpengalaman. Biasanya motivator sudah tahu cara menganalisis karakter seseorang dan membantunya. Ilmu tentang psikologi manusia juga telah dipelajari oleh motivator, sehingga bantuannya terasa lebih lengkap.
Untuk menjalin konsultasi atau bimbingan Online, Anda bisa hubungi Pak Ferdie Soethiono. Pak Ferdie adalah seorang motivator berpengalaman yang sudah mengisi banyak seminar. Anda bisa melakukan bimbingan Online melalui emailnya di ferdie.leaderslead@gmail.com.
Informasi terkait Pak Ferdie bisa Anda lihat di situs resminya https://ferdiesoethiono.com/. Sebagai salah satu motivator ternama, Pak Ferdie paham betul teori motivasi dan siap untuk membantu Anda kapan saja.
Baca juga : Mengenal Pentingnya Self Development Planning