Disadari atau tidak, ada banyak program pengembangan diri peserta didik yang sudah diterapkan oleh pihak sekolah. Baik program kegiatan yang sifatnya wajib atau tidak. Jadi, pengembangan diri atau self-development ini bukan hanya penting dilingkup kerja atau kampus saja.
Sebenarnya apa yang dimaksud dengan program pengembangan diri? Yaitu aktivitas pengembangan diri yang bertujuan membentuk kepribadian maupun watak peserta didik melalui aktivitas layanan konseling berbagai permasalahan dialami.
Mulai dari permasalahan pribadi, belajar, sosial, ekstra kurikuler maupun pengembangan karir. Mengenai program self-development untuk peserta didik ini secara lebih lengkapnya akan dibahas pada uraian berikut.
Baca juga : Pelatihan untuk Pengembangan Diri Siswa Terpercaya di Jakarta
Memahami Sekilas Pengertian Pengembangan Diri Lingkup Peserta Didik

Sebelum mengetahui terkait program pengembangan diri peserta didik, sangat penting memahami pengertiannya terlebih dahulu. Lingkup peserta didik, pengembangan diri memiliki pengertian aktivitas di luar mata pelajaran yang berfungsi membentuk kepribadian dan watak.
Self-development ini merupakan bagian dari integral kurikulum sekolah. Tidak heran bila sekolah mewajibkan siswanya mengikuti beberapa kegiatan di luar mata pelajaran dengan jadwal sudah ditentukan. Bagi siswa yang membolos akan dikenai sanksi atau hukuman tertentu.
Untuk kegiatan di luar mata pelajaran tapi masih dalam lingkup sekolah ada yang sifatnya tidak wajib. Jadi, para peserta didik bisa memilih bidang sesuai dengan yang disukai. Mengenai bidang organisasi atau komunitas tersedia untuk setiap sekolah berbeda-beda.
Alasan Pentingnya Pengembangan Diri Dilingkup Sekolah

Salah satu pertanyaan kerap muncul adalah, apa tujuan dari program pengembangan diri? Mengapa perlu dilakukan? Tujuannya yaitu memaksimalkan segala jenis potensi dalam diri. Sebagian orang tidak menyadari bahwa potensi dimilikinya sebesar itu.
Bila mampu mengasahnya dengan baik bisa menjadi sebuah hal yang luar biasa. Self-development ini akan membantu memudahkan siswa dalam menghadapi berbagai perubahan zaman. Dimulai dari lingkup sekolah, dilanjutkan perguruan tinggi, perusahaan dan seterusnya.
Alasan mengapa program pengembangan diri peserta didik dilingkup sekolah sangat penting karena membantu mengembangkan potensi mereka. Jadi, skill dan kompetensi yang sebenarnya sudah dimiliki bisa diasah menjadi lebih baik.
Merujuknya pada bakat, minat dan skill berinteraksi dengan orang lain yang ada dilingkungan sekitarnya. Minat dan bakat menjadi kurang terasah maksimal bila tidak ada wadah yang mendukungnya.
Karena inilah setiap sekolah selalu memiliki wadah organisasi yang mampu menampung minat dan bakat peserta didik. Bahkan setiap siswa diperbolehkan mengikuti tidak hanya satu organisasi saja. Tidak masalah ikut banyak asalkan mampu mengatur waktu dengan baik.
Inilah Beberapa Pelatihan Program Pengembangan Diri Peserta Didik yang Biasanya Diterapkan

Membahas tentang program pengembangan diri peserta didik, setiap sekolah akan memberikan kebijakan berbeda-beda. Tapi secara umum mencakup dua aspek, yakni pelayanan konseling dan ekstra kurikuler.
Pada metode pelayanan konseling, mencakup kehidupan pribadi, skill belajar, kemampuan sosial hingga perencanaan karir. Untuk sesi konseling bisa didiskusikan dengan guru BK yang biasanya ada di sekolah karena dapat dilakukan tanpa harus ada jadwal kelas.
Guru BK akan membantu menyelesaikan kendala atau permasalahan yang siswa alami selama di sekolah. Bantuan mereka lebih banyak kepada bentuk moril. Bisa berupa dukungan, solusi, pendengar dan lain-lain.
Sebab, dalam hidup permasalahan yang dialami tidak selalu mampu diatasi dengan materil. Terkadang yang diperlukan bentuknya berupa bantuan batin. Berikutnya adalah metode ekstra kurikuler.
Pelatihan program pengembangan diri peserta didik ekstra kurikuler memiliki banyak jenis. Beberapa diantaranya yang biasa ada di sekolahan yaitu PMR, Pramuka, Paskibra, Seni, Olahraga, OSIS, Keagamaan dan lain-lain.
Mengenai bidang seni dan olahraga, biasanya masih memiliki cabang lagi. Misalnya, seni, ada rupa, musik dan tari. Sedangkan olahraga, ada sepak bola, bulu tangkis, basket, silat, taekwondo, tenis meja dan lain-lain.
Jadi, bila ada pertanyaan, apa saja kegiatan pengembangan diri? Salah satu contohnya sudah disebutkan yaitu kegiatan ekstra kurikuler. Mengikuti kegiatan ini akan meningkatkan self-development asalkan siswa mempunyai kemauan kuat untuk terus belajar.
Selain dipengaruhi oleh kemauan kuat dari diri sendiri, kualitas organisasi sebagai wadah minat dan bakat peserta didik peranannya juga tidak kalah penting. Sebaiknya pilih organisasi berkualitas supaya upaya self-development berjalan maksimal dan memberikan hasil optimal.
Berbagai Bentuk Kegiatan Pelaksanaan Pengembangan Diri
Sebenarnya pelatihan program pengembangan diri peserta didik masih ada lagi selain yang sudah disebutkan sebelumnya. Ada beberapa sekolah yang menambahkan program seperti public speaking, leadership, budaya literasi dan lain-lain.
Tapi untuk hal ini biasanya masuk dalam agenda organisasi. Ada berbagai bentuk kegiatan pelaksanaan self-development yang biasanya dilakukan dilingkup sekolah oleh peserta didik, beberapa diantaranya:
1. Kegiatan Rutin
Pertama adalah kategori kegiatan rutin yang pelaksanaannya secara berkala dan sudah terjadwal. Terkait kegiatan rutin ini wajib dilaksanakan tidak hanya di sekolah saja, tapi juga di rumah.
Bentuk program pengembangan diri peserta didik masuk kategori rutin seperti upacara bendera setiap hari Senin, jamaah salat wajib, ibadah salat lima waktu, membaca asmaul husna 10 menit sebelum belajar dimulai.
Bukan hanya hari Senin, upacara bendera biasanya rutin dilakukan oleh sekolah saat terjadi hari besar nasional, seperti Hari Pahlawan, 12 Agustus, Hari Pancasila, Hari Guru, Hari Kartini dan lain-lain.
Jamaah salat sunnah duha, memeriksa kelengkapan atribut yang digunakan oleh siswa, membersihkan ruangan kelas sebelum dan setelah belajar. Siswa yang bertugas membersihkan biasanya merupakan petugas piket harian.
2. Terprogram
Bentuk kegiatan program pengembangan diri peserta didik selanjutnya kategori terprogram. Beberapa contohnya ekstra kurikuler, latihan dasar kepemimpinan, pekan kreativitas, olahraga dan seni, pembinaan lomba, bazar, workshop, seminar.
Karya ilmiah, kegiatan keagamaan seperti pondok Ramadan, penyembelihan hewan kurban, peringatan maulid nabi Muhammad dan masih banyak lagi lainnya. Biasanya untuk kegiatan keagamaan tersebut sudah terprogram untuk sekolah basis Islam.
Mengenai kegiatan terprogram, akan dilakukan secara rutin setiap tahunnya dengan jadwal menyesuaikan momen. Tentu akan ada perbedaan kegiatan sekolah basis Islam dengan non-muslim.
3. Keteladanan
Kategori bentuk kegiatan lainnya yaitu keteladanan. Beberapa contohnya pembiasaan untuk selalu berpakaian bersih dan rapi, berpenampilan sederhana, datang ke sekolah tepat waktu, tepat waktu dalam menjalankan ibadah wajib.
Kegiatan program pengembangan diri peserta didik yang masuk kategori keteladanan lainnya adalah tidak merokok di sekolah maupun di rumah. Mungkin tampaknya sepele, tapi banyak peserta didik mengabaikan pentingnya sikap keteladanan ini.
Padahal pembiasaan terkait hal-hal positif yang masuk kategori keteladanan, dampaknya baik untuk diri sendiri, bukan pihak sekolah. Ketika sudah terbiasa disiplin di sekolah, biasanya akan terbawa saat berada di rumah atau lingkungan lain.
4. Kegiatan Spontan
Bentuk kegiatan pelaksanaan terakhir masuk kategori spontan. Untuk jenis kegiatan ini sifatnya tidak terjadwal dan dilakukan pada momen tertentu. Beberapa contohnya terbiasa mengantre, jujur, membuang sampah sesuai tempatnya.
Terbiasa memberikan salam saat bertemu guru, teman atau orang lain dilingkup sekolah, membantu teman yang sedang mengalami musibah, mampu mengatasi silang pendapat saat diskusi dan lain-lain.
Apakah Anda sedang bingung mencari mentor pengembangan diri untuk peserta didik? Sekarang Anda tidak perlu bingung lagi karena Pak Ferdie mampu mengatasinya. Konsultasikan program pengembangan diri peserta didik yang Anda inginkan melalui https://ferdiesoethiono.com/ atau email ke ferdie.leaderslead@gmail.com.
Baca juga: Ini Dia Contoh Pengembangan Diri Guru yang Bisa Diterapkan