Jadi Pendidik Unggul Melalui Pengembangan Kompetensi Guru

pengembangan kompetensi

Pengembangan kompetensi guru adalah kunci untuk menjadi pendidik yang unggul. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pentingnya pengembangan kompetensi guru dan berbagai langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Pendidikan adalah salah satu pilar tercapainya tujuan bangsa Indonesia. Untuk menciptakan kecerdasan bangsa secara merata, terlebih dahulu sistem pendidikannya harus dibenahi. Guru merupakan pengemban tugas dalam dunia pendidikan pada garda terdepan.

Apa Saja Pengembangan Kompetensi Guru?

Teknik Public Speaking

Untuk melakukan pengembangan kepada para guru di Indonesia, harus fokus pada beberapa hal penting. Apa saja pengembangan kompetensi guru? Kami akan membahas secara detail lima poin yang wajib dipersiapkan oleh seorang tenaga pengajar untuk menghasilkan siswa berprestasi:

1. Pembaruan Pengetahuan

Seorang guru harus selalu ingin tahu agar dirinya senantiasa memiliki wawasan yang luas dan cara panjang yang bijaksana. Ketika guru mau membuka diri untuk mempelajari hal baru, maka keinginan dan semangat tersebut akan menular kepada murid-muridnya.

Pantang bagi seorang guru merasa pengetahuannya cukup luas sehingga merasa tidak perlu belajar. Pembelajaran di kampus untuk mendapatkan Sarjana Pendidikan adalah sebuah formalitas, selebihnya untuk pengembangan kompetensi diri tetap harus dicari.

Sekarang ini ada banyak sekali pelatihan secara formal maupun informal yang bisa diikuti para tenaga pendidik. Untuk pelatihan formal biasanya akan diinformasikan kepada seluruh tenaga pendidik di seluruh Indonesia sehingga tinggal ikuti arahannya.

Sementara untuk pelatihan informal harus dicari sendiri dan mesti ada kesadaran dari dalam diri untuk mengikutinya. Demi pengembangan kompetensi ke arah lebih baik, kesadaran untuk mencari informasi ini pada akhirnya akan membantu karir para tenaga pendidik.

2. Pengembangan Keterampilan Pengajaran

Setiap tenaga pengajar memiliki metode dan gaya mengajar berbeda-beda. Ada yang membawa peran para murid untuk turut aktif, ada juga yang membuat muridnya pasif dan cenderung guru lebih banyak berbicara di kelas.

Ketika ingin menularkan ilmu yang dimiliki kepada para murid, maka seorang pendidik wajib melakukan pengembangan kompetensi metode ajar secara tepat. Contoh, pendidik taman kanak-kanak tentu tidak bisa disamakan dengan pendidik Sekolah Menengah Atas.

Kemudian pendidik di sekolah daerah akan memiliki metode berbeda dengan pendidik di sekolah tingkat internasional. Seorang guru harus mempelajari karakteristik para muridnya, bukan berarti melakukan hal berbeda pada setiap individu, tentu hal ini mustahil.

Yang perlu disoroti adalah di mana tempat guru mengajar, bahasa apa yang digunakan, tingkat apa pendidikan muridnya. Misal, menggunakan Bahasa Sunda di sekolah berbasis Bahasa Indonesia tentu kurang efektif, bahkan tidak nyambung sama sekali.

Kemampuan untuk mengenali para murid dengan baik adalah salah satu implementasi dari pengembangan kompetensi dalam hal metode ajar. Pengembangan diri dalam memberikan pelajaran juga berlaku untuk pendidik di Sekolah Luar Biasa.

Dengan memahami siapa siswanya secara baik maka akan lebih mudah bagi para pendidik menyampaikan ilmunya kepada para murid. Seorang pendidik baru dibilang berhasil apabila bisa mentransfer ilmu yang dipahaminya kepada para murid di kelas dan di luar kelas.

3. Kolaborasi dan Berbagi Pengalaman

Indonesia tidak kekurangan tenaga didik, ada banyak lulusan Sarjana Pendidikan dari Sabang sampai Merauke. Ada banyak juga orang-orang yang memilih bekerja di bidang pendidikan, meskipun dasar pendidikannya dulu bukan dari Jurusan Ilmu Pendidikan.

Melihat hal ini, setiap tenaga pengajar memiliki tantangan untuk melakukan pengembangan kompetensi dengan tepat. Sebab, sekarang menjadi guru bukan hanya mau mengabdi untuk negara, tetapi juga menjadi ajang kompetisi untuk bisa bertahan dan bersaing.

Minat menjadi tenaga pengajar di Indonesia cukup tinggi, perlu ada upaya belajar lebih banyak dari para tenaga pendidik lainnya. Biasanya pihak sekolah akan rutin melakukan MGMP atau Musyawarah Guru Mata Pelajaran.

Contoh, sesama Guru Bahasa Indonesia di Jawa Barat bisa saja pada tanggal tertentu melakukan pertemuan di sebuah hotel di Bandung. Nantinya pertemuan tersebut akan membahas pelajaran apa saja yang akan diberikan kepada para siswa di sekolah.

Tentunya, ajang MGMP ini bisa menjadi salah satu cara pengembangan kompetensi yang baik. Namun, percuma juga jika hanya mengikuti acara sesuai jadwal, tanpa melebarkan wawasan dengan aktif bertanya, berinteraksi dengan guru sekolah lain, dan sebagainya.

Terkadang dari pertemuan formal seperti MGMP ini justru yang akan melekat dan diaplikasikan adalah obrolan santai dengan guru lainnya. Anda bisa mendapatkan masukan positif terkait pelajaran, metode ajar, bahkan juga sampai trik membuat siswa nurut di kelas.

4. Pembelajaran Seumur Hidup

Menjadi seorang guru artinya Anda harus bersiap belajar seumur hidup, apalagi jika tidak ada minat pada bidang pekerjaan lain. Dengan keinginan untuk belajar seumur hidup pengembangan kompetensi secara sendirinya akan ikut berkembang seiring waktu.

Dengan begitu, selain memiliki pengetahuan terkait bidang pelajaran yang diajarkan, Anda juga mudah beradaptasi dengan perubahan dan perkembangan zaman. Memiliki pelajaran baru setiap harinya juga memberikan potensi Anda lebih mudah berbagi ilmu.

Pembelajaran seumur hidup ini tidak hanya terkait dengan materi di kelas, namun juga metode pengajarannya. Seorang guru harus bisa membuat situasi belajar di dalam kelas maupun di luar kelas menjadi lebih menyenangkan, terutama untuk tingkat lebih tinggi.

Misal, bagi siswa SMA tentu akan mudah merasa bosan jika metode mengajarnya monoton. Siswa SMA juga memiliki kecenderungan lebih mudah protes ketika tidak ada pengembangan kompetensi guru dari tenaga pendidik di dalam kelas.

Seorang guru harus bisa menaklukkan siapapun muridnya di dalam maupun di luar kelas. Dengan begitu, lebih mudah untuk memberikan pelajaran, baik terkait materi maupun sikap sopan santun yang harus diterapkan semua murid di mana saja mereka berada.

5. Penerapan Inovasi

Terakhir, menjadi seorang pengajar artinya harus beradaptasi dengan inovasi dan mengaitkannya dengan cara mengajar di kelas. Contoh, mengajar dengan gambar melalui proyektor akan lebih menyenangkan daripada menggambar di papan tulis.

Penerapan inovasi terkait teknologi ini harus diimbangi oleh fasilitas yang diberikan oleh sekolah. Jika sekolahnya belum memiliki proyektor maka guru harus lebih kreatif menciptakan suasana belajar yang menarik bagi para siswa.

Dari kelima upaya pengembangan kompetensi di atas, hal terpenting bagi seorang tenaga pendidik adalah melatih gaya mengajar di kelas. Mengajar tidak ubahnya seperti melakukan public speaking, namun memiliki tantangan lebih besar.

Seorang guru harus memastikan apa yang disampaikannya tertancap pada otak anak-anak didik agar anak-anak tersebut mudah mengikuti tes praktik maupun tertulis. Jika Anda adalah seorang tenaga pendidik dan sudah mulai buntu terkait metode mengajar, jangan khawatir.

Dapatkan pelatihan public seminar terbaik dengan mentor berpengalaman bersama Ferdie Soethiono, ferdie.leaderslead@gmail.com. Di sini Anda dapat mempelajari banyak hal terkait public speaking dan akan sangat berguna ketika diterapkan di dalam kelas.

Mengikuti perkembangan zaman adalah hal wajib bagi semua orang, apalagi bagi seorang tenaga pengajar. Ketika pengajar melakukan pengembangan kompetensi dengan baik, maka pengetahuan mudah ditularkan dan karir akan lebih cemerlang ke depannya.

Pelajari lebih lanjut tentang Skill Management, manfaat, dan cara mengembangkannya. Klik disini untuk membaca artikel ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *