Indikator pelatihan profesional adalah panduan penting untuk mengukur efektivitas program pelatihan. Artikel ini akan mengupas secara mendalam tentang indikator-indikator kunci yang dapat membantu menilai keberhasilan dan dampak dari pelatihan profesional.
Berbagai indikator pelatihan ini digunakan untuk mengukur seberapa berhasil program yang diterapkan. Untuk memahami indikator penilaiannya lebih mendalam, kami akan membahasnya secara tuntas melalui pembahasan artikel di bawah ini!
Apa Saja yang Menjadi Indikator Pelatihan?
Sebuah pelatihan dilakukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan. Pencapaian tujuan tersebut baru bisa dikatakan berhasil apabila memenuhi berbagai standar penilaian. Agar tidak merugi dan percuma menjalankan latihan, sebuah perusahaan harus tahu hal ini.
Untuk lebih jelas, ikuti kami dalam melihat apa saja indikator yang diharapkan dari pelaksanaan latihan kepemimpinan. Berikut ini beberapa poin yang menjadi pertimbangan dalam keberhasilan latihan:
1. Indikator Pelatihan Pertama Pertimbangan Tujuan
Sebelum mengikutkan para karyawan atau diri sendiri dalam sebuah latihan kepemimpinan, lebih dulu tentukan tujuan latihan tersebut untuk apa. Setelah tujuannya ditentukan, jadi jelas hasil yang diharapkan setelah selesai latihan kepemimpinan itu apa.
Apabila pertimbangan tujuan ini tidak dibentuk dengan baik, maka proses latihan kepemimpinan tidak akan jelas alurnya seperti apa. Setiap jenis dan pelaksana pelatihan memiliki tujuan yang berbeda-beda karena fokus yang dicapai tentunya berbeda.
Contoh, pelaksanaan latihan kepemimpinan di kalangan siswa maka tujuannya agar siswa tersebut bisa memimpin kelompok kecil di sekolah. Baik kelompok belajar di kelas, kelompok presentasi, kelompok prakarya, sampai memimpin organisasi di dalam sekolah.
Kemampuan memimpin ini sangat berpengaruh terhadap kemampuan memimpin di lingkungan masyarakat nantinya. Lain hal tujuan yang ditetapkan pada peserta siswa, jika latihan dilaksanakan pada lingkungan profesional atau pekerja, tentu harapannya beda.
Peserta pelatihan dari kalangan pekerja tentu tujuannya lebih jelas, yakni untuk bisa memimpin sebuah tim dalam pekerjaannya. Baik tim tetap, seperti divisi, memimpin tim untuk acara khusus, memimpin rapat, dan sebagainya yang biasanya lebih riil.
Setiap program perusahaan tentu harus jelas indikator tujuannya apa. A dilakukan untuk apa dan B dilakukan agar apa. Dengan kejelasan ini setiap langkah perusahaan dapat terpantau secara jelas dan tentunya terukur sesuai dengan tujuan perusahaan dan pelatihannya.
2. Peningkatan Keterampilan
Tujuan kedua adalah untuk meningkatkan keterampilan pada setiap peserta yang mengikuti latihan kepemimpinannya. Keterampilan tersebut tentunya berkaitan dengan kemampuan untuk memimpin tim sesuai dengan kebutuhan tim dan sesuai dengan kebutuhan zaman.
Salah satu indikator pelatihan ini akan membantu perusahaan maupun pelaksana program latihan kepemimpinan untuk menilai sudah tercapai atau belum indikatornya. Dari semua peserta yang mengikuti latihan, belum tentu semuanya terampil sesuai keinginan.
Ini kenapa seorang pemimpin terlahir lebih sedikit dibandingkan mereka yang dipimpinnya. Karena setelah mendapatkan beberapa orang terbaik dari hasil latihan sekalipun, akan ada seleksi lagi sampai ditemukan satu orang yang benar-benar mengungguli semua peserta.
Secara umum, pelatihan kepemimpinan yang diharapkan dapat menghasilkan pemimpin yang kreatif dan inovatif. Pemimpin yang bukan hanya bagus secara teori, melainkan juga bisa mempraktikkan apa yang dipelajarinya melalui berbagai jenis latihan dari profesional.
Sebagus apapun seseorang ketika awal ditunjuk sebagai pemimpin, jika tidak melakukan pengembangan diri maka akan terkikis kemampuannya oleh zaman. Sebab setiap zaman dengan perkembangannya akan membutuhkan pemimpin dengan berbagai spesifikasi berbeda.
3. Peningkatan Produktivitas
Ini tidak kalah penting, yakni indikator keberhasilan sebuah latihan kepemimpinan adalah guna meningkatkan produktivitas sebagai individu dan tim. Ketika satu tim dipimpin oleh orang yang kompeten di bidangnya maka akan lebih mudah membawa tim tersebut untuk maju.
Sebuah pelatihan tidak akan dilaksanakan begitu saja, tanpa melihat atau tanpa mengevaluasi hasil akhirnya seperti apa. Tentunya sebagai perusahaan yang melaksanakan latihan, akan terlalu merugi apabila tidak ada hasil yang didapatkan setelah latihan.
Program yang dilakukan pada akhirnya hanya membuang uang percuma apabila keliru memilih layanan profesional. Jika peserta yang diminta untuk berpartisipasi juga tidak dievaluasi setelah mengikuti latihan maka percuma latihan tersebut dilaksanakan.
Sebab salah satu tujuan dari pelaksanaan pelatihan ialah tentunya untuk meningkatkan produktivitas para pekerja di kantor. Perusahaan membayar seorang atau tim profesional guna meningkatkan kualitas para pekerjanya yang bisa menguntungkan bagi perusahaan.
Peningkatan produktivitas ini bukan hanya berguna untuk perusahaan, tetapi juga berdampak baik bagi para pekerja itu sendiri. Semakin produktif para pekerjanya maka akan semakin mudah meraih kenaikan jabatan serta kenaikan gaji dari perusahaan.
4. Pengukuran Kepuasan Peserta
Bukan hanya untuk meraih produktivitas dari para peserta, ternyata kepuasan peserta juga menjadi salah satu indikator keberhasilan. Nilai kepuasan peserta ini bisa ditemukan melalui berbagai cara, baik menanyakan langsung atau memantaunya melalui cara lain.
Jika menanyakan langsung seberapa puas para peserta mengikuti pelatihan bisa membuat wawancara atau mengisi kuesioner tertulis. Keuntungannya jika melakukan wawancara langsung adalah bisa menilai kejujuran jawaban para peserta melalui mimik wajah.
Jika menggunakan sistem kuesioner maka peserta akan lebih luwes menjawab berbagai macam pertanyaan yang diajukan. Cara mana saja untuk mendapatkan jawaban secara langsung bergantung pada kebutuhan setiap pelaksana latihan kepemimpinan.
Selain menanyakan langsung, Anda juga bisa memantau selama pelaksanaan pelatihan, atensi para pesertanya seperti apa. Apakah mereka tertarik untuk mengikuti satu demi satu rangkaian acara yang digelar atau justru terkesan bosan selama latihan.
Hendak menerapkan cara mana saja tergantung pada kebutuhan para pelaksana. Tentunya untuk tujuan yang jelas, setiap penilaian juga akan lebih terarah sehingga evaluasi lebih terukur dan nantinya penilaian lebih jelas pada berbagai sudut pandang.
5. Indikator Pelatihan Terakhir Implementasi Pembelajaran
Ini paling penting, yakni terkait seberapa baik para peserta menerapkan ilmu yang didapatkannya dari latihan. Setiap teori maupun praktik yang diajarkan pada program latihan bukan hanya berlaku selama latihannya berlangsung, namun paling penting setelahnya.
Sebuah implementasi pembelajaran dari pelatihan yang dilaksanakan membutuhkan waktu untuk menilai keberhasilannya. Ketika dirasa implementasinya sudah tepat maka dapat dipastikan Anda sudah memilih tim profesional guna menularkan semangat kepemimpinan.
Namun, di sisi lain apabila ternyata implementasinya masih belum optimal, maka ada beberapa hal harus dievaluasi. Bisa dari tim yang adakan pelatihannya, bisa juga dari para peserta berikut keseriusannya dalam mengikuti latihan untuk meningkatkan kompetensi.
Evaluasi ini tidak bisa dilakukan dalam waktu sebentar. Anda membutuhkan waktu dengan jangka waktu tertentu untuk bisa menentukan keberhasilan atau kegagalan.
Jika sampai saat ini belum menemukan mentor terbaik untuk menularkan semangat kepemimpinan, maka Anda bisa memanfaatkan ilmu dari mentor Ferdie Soethiono. Cari tahu lebih lanjut tentang materi training leadership terlengkap. Klik untuk membaca artikel ini klik di sini.
Setiap orang bisa mengikuti latihan, namun tidak semuanya bisa mengimplementasikan ilmu dengan tepat. Ini kenapa sebuah pelatihan butuh mentor profesional juga butuh keseriusan peserta untuk mengikuti serangkaian materi tertulis maupun materi praktiknya.
Baca juga : Yuk Gali Potensi Program Pelatihan dan Pengembangan SDM