Komunikasi efektif merupakan kunci dalam membangun hubungan yang baik dan meningkatkan produktivitas di tempat kerja. In-House Training yang difokuskan pada pengembangan komunikasi efektif dapat membantu karyawan menguasai keterampilan penting ini.
Nantinya materi pada program pelatihan satu ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Walaupun fokusnya terhadap komunikasi efektif, tapi ada pembahasan lebih spesifik. Seperti komunikasi verbal, non-verbal, cara mendengarkan menggunakan empati dan lain-lain.
Komunikasi yang Efektif Itu Seperti Apa?
Tidak sedikit orang bertanya, sebenarnya komunikasi yang efektif itu seperti apa? Jawabannya adalah ketika komunikasinya mengandung aliran informasi secara dua arah antara komunikan atau penerima pesan dengan komunikator.
Di mana informasi tersebut sama-sama di respons sesuai harapan keduanya, yakni komunikan dan komunikator. Dalam kegiatan In-House Training, akan ada beberapa keterampilan menunjang komunikasi efektif dan nantinya menjadi materi pelatihan, antara lain:
1. Keterampilan Verbal
Keterampilan pertama yaitu komunikasi verbal atau lisan. Skill satu ini berhubungan erat dengan pemilihan kata atau kalimat tepat ketika berbicara sekaligus intonasi serta nadanya.
Jadi, bisa dikatakan bahwa keterampilan satu ini merupakan bentuk komunikasi yang dalam penyampaiannya memakai lisan serta tulisan. Alat dipakai berupa bahasa sebagai ucapan maupun tulisan.
Metode komunikasi ini bisa menjadi efektif asalkan orang lain yang diajak berinteraksi paham bahasanya. Selain intonasi dan nada, menyesuaikan diri terhadap lawan bicara juga menjadi satu hal penting.
Ketika mengikuti program In-House Training, peserta akan diberikan materi dan dibimbing bagaimana meningkatkan keterampilan komunikasi verbal secara efektif. Sebab, dalam hal ini bukan hanya sekadar saling tahu jenis bahasa saja.
Sebagai seorang komunikator perlu mengenali latar belakang dari lawan bicaranya serta mampu menerapkan gaya komunikasi paling sesuai. Keterampilan ini sangat penting dimiliki saat tatap muka saja.
Cara meningkatkan kemampuan ini diawali dengan mempersiapkan kata-kata sebelum memulai percakapan. Kemudian dilanjutkan dengan berbicara jelas, memperhatikan intonasi suara, harus percaya diri dan memperhatikan lawan bicara.
Sebenarnya meningkatkan skill verbal bisa dilakukan secara mandiri dengan rutin latihan. Tapi, akan lebih sulit melakukan evaluasi mengingat tidak ada pembimbing yang memang berpengalaman di bidangnya. Dalam kondisi seperti ini akhirnya pelatihan dijadikan opsi.
2. Keterampilan Nonverbal
Selain keterampilan verbal, dalam kegiatan In-House Training juga akan dibahas tentang non-verbal. Salah satu contohnya yang mampu mendukung kesuksesan berkomunikasi verbal adalah bahasa tubuh.
Bisa dikatakan bahwa jenis komunikasi ini tidak memakai bahasa secara langsung. Salah satu contoh yang mungkin jarang disadari adalah melambaikan tangan sebagai ungkapan perpisahan.
Jadi, tidak ada struktur standar pada keterampilan non-verbal seperti halnya bahasa. Tapi, harus memakai logika serta interpretasi agar lawan bicara mampu memahami maksudnya.
Saat berbicara, biasanya akan ada beberapa anggota tubuh yang ikut bereaksi sebagai respons untuk memperjelas ucapan. Mulai dari gerakan tangan, tatapan mata, mimik wajah dan gestur lainnya. Inilah yang dinamakan dengan komunikasi non-verbal.
Banyak orang menggunakan skill ini untuk menunjukkan rasa simpati, syukur, keterlibatan, perhatian serta kepercayaan diri. Ketika bergabung dengan program In House Training, Anda akan dibantu untuk mengelola skill ini agar tepat penerapannya.
Sebab, maksud dengan penerimaan oleh lawan bicara mungkin saja berbeda bila penerapannya tidak tepat. Selain itu juga bisa dipakai untuk menunjukkan emosi yang sedang dirasakan tanpa harus mengatakannya.
3. Kemampuan Mendengarkan
Dalam komunikasi, ketika ada seseorang berbicara, harus ada lainnya yang berperan sebagai pendengar. Bukan hanya skill berbicara efektif saja yang diperlukan, tapi juga kemampuan mendengarkan orang lain dengan baik.
Aktivitas mendengarkan apa yang disampaikan oleh orang lain ini seringkali dihubungkan dengan etika atau kesopanan. Setelah mendengarkan, Anda bisa memberikan tanggapan dari percakapan tersebut yang sesuai.
Dengan seperti ini, aktivitas komunikasi yang dilakukan bisa berjalan seimbang. Walaupun tampaknya mendengarkan adalah hal mudah, kenyataannya masih banyak orang belum bisa menjadi pendengar baik, sehingga perlu ikut program In House Training.
Salah satu manfaat dari memiliki skill mendengarkan yaitu bisa memberikan empati kepada orang lain, sehingga bisa dengan lebih mudah mempengaruhi mereka. Tidak akan berhasil proses komunikasi yang dilakukan tanpa adanya pihak pendengar.
Di dalam mendengarkan, perlu adanya perhatian serta usaha lebih untuk memahami maksud dari pesan yang disampaikan. Ada 5 langkah prosesnya, dimulai dari mendengar, memahami, lalu mengingat, melakukan evaluasi, diakhiri memberikan respons.
Ketika memiliki skill mendengarkan yang baik, akan lebih mempererat hubungan interpersonal. Sangat penting untuk menghindari menyela perkataan orang lain dan tidak menjadi pendengar yang tidak memikirkan perasaan lawan bicara.
4. Kemampuan Berkomunikasi dalam Tim
Pada pelatihan In House Training biasanya akan ada materi tentang skill berkomunikasi dalam tim. Akan berbeda tentunya cara berkomunikasi ketika lawan bicaranya hanya satu individu dengan tim atau banyak orang.
Akan lebih sulit menerapkan komunikasi yang baik kepada anggota tim mengingat karakter setiap individunya beragam. Apalagi bila peran Anda dalam tim tersebut sebagai seorang pemimpin.
Melalui program In House Training komunikasi efektif, skill seperti ini akan lebih terasah. Apalagi ada mentor yang nantinya membimbing pencapaian peserta selama pelatihan dan membantu proses evaluasi.
Adanya komunikasi efektif, mampu menunjang kekompakan dalam tim. Selain itu juga membuat hubungan antar anggota tim menjadi lebih baik. Dampak positifnya, meningkatkan motivasi kerja dalam menyelesaikan tugasnya.
Tidak heran bila perusahaan tertarik mengikutkan karyawannya program pelatihan In-House Training seperti ini. Apalagi bila perusahaan tersebut kerap memiliki proyek atau tugas yang mengharuskan karyawannya bekerja menjadi tim.
Komunikasi terarah dan jelas akan memudahkan para anggota tim dalam memahami tanggung jawab serta tugasnya. Ketika komunikasi efektif tersebut dilakukan oleh pemimpin, akan berpotensi menciptakan tim kerja solid.
Selain itu juga menciptakan suasana kerja kondusif. Bahkan meningkatkan produktivitas para anggota timnya dalam bekerja sekaligus berusaha semaksimal mungkin memberikan kontribusi terbaik kepada perusahaan atau organisasi.
5. Komunikasi Efektif secara Virtual
Keterampilan terakhir yang tidak kalah penting dimiliki dan bisa dipelajari melalui In-House Training yaitu komunikasi efektif secara virtual. Dalam hal ini proses penyampaian pesan atau interaksinya secara virtual atau melalui video.
Interaksi melalui video bisa bertatap muka, tapi memang tidak secara langsung. Biasanya metode seperti ini solutif untuk jarak jauh yang tidak bisa dilakukan dengan bertemu langsung.
Contoh aktivitas yang bisa dilakukan secara virtual yaitu diskusi, belajar, rapat terbatas, seminar, tanya jawab dan masih banyak lagi. Di era digital seperti sekarang ini sudah bukan hal asing lagi mengadakan kegiatan secara daring.
Selain dianggap lebih praktis, juga efektif, efisien serta membutuhkan budget lebih terjangkau. Metode virtual perlu dilakukan secara tepat agar mampu diterima oleh audiens dengan baik.
Bagi Anda yang merasa tidak cukup efektif mempelajari skill komunikasi secara mandiri, opsi terbaiknya adalah ikut In House Training.
Pelajari juga mentor kursus public speaking Jakarta. Klik disini untuk membaca artikel selengkapnya.